BCA : 6695-0618-23 | BRI 0163-01-009952-53-3 | atas nama Harsoyo

Hanya Bertawakkal Kepada Alloh Untuk Kesembuhan Terhadap Penyakit

Rabu, Agustus 17, 2011

Kunyit Sebagai Anti Nyeri



KUNYIT (Curcuma Domestica)

Di Indonesia pada umumnya dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Tanaman berumpun ini memiliki batang semu yang tersusun dari pelepah daun dengan tinggi 25 – 100 cm. Daun berbentuk bulat telur memanjang, berwarna hijau muda, penyusun daunnya bertingkat-tingkat setiap tanaman memiliki sekitar 6 – 10 helai daun.
Rimpang berbentuk bulat panjang dan bercabang-cabang. 

Kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang tata pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap tahun dan di tempat yang sedikit terlindung. Tapi untuk menghasilkan rimpang yang lebih besar diperlukan tempat yang lebih terbuka.

Rimpang muda kulitnya kuning muda dan dan berdaging kuning, setelah tua kulit rimpang menjadi jingga kecoklatan dan dagingnya jingga terang agak kuning.
Rimpang kunyit mengandung bahan-bahan seperti minyak adsiri, phelkandere, sabinene, cineol, zingeberence, turmeron, champene, camphor, sesquiterpene, caprilic acid, methoxinnamic acid, thelomethy carbinol, curcumene, dan zat pewarna yang mengandung alkaloid curcumin.

Curcumin adalah zat warna kuning yang dikandung oleh kunyit, rata-rata 10,29%, memiliki aktifitas biologis berspektrum luas antara lain antihepototoksik, antibakteri, dan antioksidan. Rimpang kunyit terutama digunakan untuk keperluan dapur (bumbu, zat warna makanan), kosmetika maupun dalam pengobatan tradisional.


Secara tradisional, air rebusan rimpang yang dicampur dengan gambir digunakan sebagai air kumur mulut untuk gusi bengkak.
Sementara salep dari kunyit dengan asam kawak digunakan untuk pengobatan kaki luka. Salep yang dibuat dari campuran kunyit dengan minyak kelapa banyak digunakan untuk menyembuhkan kaki bengkak dan untuk mengeluarkan cairan penyebab bengkak. Ada lagi, kunyit yang diremas-remas dengan biji cengkeh dan melati digunakan untuk obat radang hati, dan penyakit kulit. Sementara akar kunyit yang diremas-remas dapat digunakan sebagai obat luar penyakit bengkak dan reumatik.
 

Dari penelitian PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val) TERHADAP JUMLAH GELIATAN MENCIT BALB/C YANG DIINJEKSI ASAM ASETAT 0,1% (Bunga Dwinugrahaning Ayurini, Drs.Gunard) Pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica Val) dapat mempengaruhi jumlah geliatan yang diinduksi asam asetat 0,1%. Semakin tinggi dosis yang diberikan semakin besar efek penekan terhadap rasa nyeri yang ditunjukkan dengan penurunan jumlah geliatan. Namun masing-masing dosis ekstrak etanol kunyit (Curcuma domestica Val) tersebut masih memiliki efektifitas dosis yang lebih rendah dibandingkan dengan aspirin.
 

Studi keamanan (uji toksisitas) terhadap rimpang kunyit menunjukkan, ekstrak kunyit aman digunakan dalam dosis terapi. Rimpang kunyit yang diberikan secara oral tidak memberikan efek teratogenik (dampak pada embrio/janin) pada tikus. Keamanan ekstrak kunyit selama kehamilan belum terbukti, penggunaan selama kehamilan harus di bawah pengawasan medis. Ekskresi ekstrak kunyit melalui ASI dan efeknya pada bayi belum terbukti, sebaiknya penggunaan selama menyusui di bawah pengawasan medis.
 

Source : apotekermemel.blogspot.com 



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls