BCA : 6695-0618-23 | BRI 0163-01-009952-53-3 | atas nama Harsoyo

Hanya Bertawakkal Kepada Alloh Untuk Kesembuhan Terhadap Penyakit

Jumat, Agustus 26, 2011

Mencegah Bayi Muntah

Seringkali orang tua merasa cemas saat milihat buah hatinya muntah ketika mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Ada gejala yang serupa dengan muntah yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah "gumoh".

Sebagai orang tua hendaknya mengetahui perbedaan antara muntah dan gumoh. Gumoh sering terjadi pada bayi yang minum ASI, dengan bolume muntahan kurang dari 10cc. Dilihat dari cara keluarnya, rumoh tampak mengaliar biasa dari mulut tanpa disertai kontraksi otot perut.

Kebanyakan gumoh terjadi saat bayi baru berumur beberapa minggu. Gumoh akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia bayi, yaitu antara 12-16 minggu. Jika bayi mengalami gumoh, Anda tidak perlu khawatir. Ini merupakan proses yang wajar dan alami untuk mengeluarkan udara yang tertelan saat bayi meminum ASI.

Saat bayi terlalu banyak minum, ASI yang sudah tertelan tentu melebihi batas kapasitas lambungnya. Manakala bayi menggeliat, tekanan dalam perutnya pun menjadi tinggi maka terjadilah gumoh. Kemungkinan lainnya yang menyebabkan gumoh adalah karena bayi gagal dalam menelan. Sebabnya, otot penghubung antara mulut dan kerongkongan belum sempurna. Hal ini biasanya terjadi pada bayi prematur.

Ada beberapa cara mengatasi bayi yang gumoh, antara lain :

1. Perhatikan posisi bayi saat menyusui. Harus benar-benar pas. Pastikan seluruh
bibir bayi menutupi puting dan area berwarna gelap disekitarnya. Dengan upaya
ini inSya Alloh kemungkinan udara masuk dan tertelan dapat diperkecil.

2. Kalau gumoh berlebihan tengkurapkan bayi. Udara yang terperangkap di lambung
akan lebih mudah keluar dan masuknya cairan ke paru-paru bisa di cegah.

3. Hindari pemberian ASI langsung dalam jumlah banyak. Sebaiknya bayi diberi minum
sedikit demi sedikit dan disendawakan. Baru kemudian diminumi lagi. Dengan
begitu, udara tidak sempat mampir ke lambung.

4. Bila gumoh terus berlebihan sebaiknya konsultasikan ke Dokter untuk dicarikan
penyebab dan solusinya.

Berbeda dengan gumoh, muntah tidak hanya terjadi pada bayi yang baru lahir, tapi juga terjadi pada bayi berumur 2 bulan atau bahkan sepanjang usianya.

Apa itu muntah?

Muntah (regurgitasi) adalah keluarnya isi lambung sampai ke mulut dengan terpaksa atau dengan kekuatan. Mual dan muntah merupakan gejala yang umum dari gangguan fungsional saluran cerna, dan keduanya berfungsi sebagai perlindungan melawan toksin/benda asing yang tidak sengaja tertelan. Muntah merupakan usaha mengeluarkan racun dari saluran cerna atas, seperti halnya diare pada saluran cerna bawah (gastro enteritis). Adapun mual adalah suatu respon yang berasal dari reaksi penolakan yang dapat ditimbulkan oleh rasa, cahaya atau penciuman.

Beberapat indakan yang dapat diupayakan untuk mencegah bayi muntah diantaranya dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Cuci tangan Anda. Bila Anda menggunakan susu formula, sterilkan botol dengan
merebusnya sebelum membuat susu, untuk mencegah masuknya kuman/bakteri.

2. Sendawakan bayi sebelum dan sesudah minum susu dengan cara digendong tegak lurus
dan disandarkan di bahu Anda. Tepuk pundaknya dengan halus sampai bayi bersendawa

3. Berikan susu pada bayi secukupnya dan pada waktu yang tepat. Jangan memberikan
susu saat bayi sangat lapar, karena bayi cenderung untuk minum dengan terburu-
buru dan dalam jumlah banyak. Jeda waktu pemberian susu formula (bagi bayi yang
diberi susu formulasi) kurang lebih 4-5 jam.

4. Pada waktu memberikan susu dengan dot, usahakan nipple dot masuk seluruhnya ke
dalam mulut bayi dengan posisi tegak lurus dengan mulut bayi. Hal ini akan
mengurangi masuknya udara ke perut bayi saat menyusu, sehingga mencegah bayi
muntah.

5. Tempatkanlah bayi di ruangan yang tenang pada saat menyusu dengan posisi
berbaring menggunakan bantal yang agak tinggi.

6. Biarkanlah bayi berbaring kurang lebih 10 menit setelah menyusu, setelah itu
disendawakan.

Saran diatas setidaknya insya Alloh membantu mencegah bayi muntah. Jika bayi muntah terus berlangsung dan disertai dengan gejala yang lainnya seperti demam, muntah, menyemprot, warna muntah berubah, segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda. (Rafi'ah dari berbagai sumber)

Wallohu 'alam bish shawab.

Source : Majalah Muslim Sehat

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls